Arsitektur gotik adalah perkembangan
dari arsitektur klasik yang lahir di Eropa Timur mirip dengan saudaranya
arsitektur romanesk yang lahir di Eropa Barat. Secara umum arsitektur
gotik masih mempermainkan gubahan arsitektur klasik seperti arsitektur
romanesk, namun Kerajaan Byzantium sebagai tempat berkembangnya
arsitektur ini bertetangga dengan Kehalifahan Islam dan Kekaisaran
Persia sehingga banyak elemen arsitektur islam dan arsitektur
mesopotamia yang mempengaruhi dan diadaptasi pada arsitektur gotik
seperti elemen kubah dan ornamen fasad.
- Budaya: vasal, monastik
- Nilai: feodalisme
-Preseden: arsitektur klasik, arsitektur romanesk, arsitektur islam, & arsitektur mesopotamia
- Contoh: St. Albans Cathedral, Inggris; Salisbury Cathedral, Inggris; Notre Dame, Prancis; Wells Cathedral, Inggris; Florence Cathedral, Italia; St. Vitus Cathedral, Ceko; Chartres Cathedral, Prancis
- Unit: apase, ambulatory, cellar, chevet/cradle, nave
- Warisan: struktur: flying buttress, vaulting, bracing, diversifikasi kuda-kuda; tipologi: rumah, basilika (gereja), kastil
- Keprofesian arsitek: ada bersifat arcpriest dan seniman
Gaya
Arsitektur Gothic dimulai pada pertengahan abad 12 dan berakhir pada
abad 16. Seni gothic diyakini juga sebagai perwujudan seni barbarian.
Di Inggris, tepatnya pada abad 17 sampai 18 seni gothic dianggap
sebagai seni yang tidak punya cita rasa atau hambar dan juga dianggap
sebagai seni yang menyimpang dari kaidah-kaidah seni yang sudah ada.
KARAKTERISTIK BANGUNAN GOTHIC
Terdapat menara pada
bangunan gereja. Biasanya terletak pada bagian depan ataupun belakang
bangunan. Dan pada masa Arsitektur Gothic menara difungsikan sebagai
isyarat adanya peribadatan di dalam gereja. Hal tersebut berkembang
sampai saat ini, dan isyarat tersebut merupakan bunyi lonceng yang
ditempatkan dibagian atas menara.
Terdapat rose window. Secara arsitektural hal itu digunakan untuk memasukan cahaya dan estetika. Sedangkan dari segi religi, rose window dipakai sebagai symbol firman Tuhan yang disimbolkan sebagai cahaya yang masuk dan menerangi isi hati para jemaat gereja.
Adanya rib vaulting. Yaitu
atap bangunan yang menyerupai membran dan memiliki unsur arsitektural
sebagai salah satu peninggalan bentuk arsitektur gothic.
Penebalan kolom/tiang sebagai perkuatan struktur bangunan yang juga merupakan ciri khas dari bangunan gothic.
Jajaran kolom yang terpadu dengan rib voulting menjadi unsur utama konstruksi bangunan.
Arsitektur gotik juga menerapkan solusi
struktur bagi bangunan-bangunannya yang menjulang tinggi, seperti halnya
arsitektur romanesk yang mengandalkan sistem triforium untuk menyangga bangunan, arsitektur gotik mengandfalkan sistem flying buttress. Sistem flying buttress pada dasarnya adalah sistem triforium, namun arsitektur gotik lebih bereksperimen dalam hal struktur. Bidang penyangga triforium dicoak hingga menjadi struktur yang organik, lebih meruang. Luar biasanya, selain flying buttress seluruh dinding dan elemen vertikal merupakan penyangga beban bangunan, bahkan hingga tralisnya sekalipun.
Gambar struktur flaying buttres yang merupakan garapan dari struktur triforium yang dicoak
Gambar penampang vault pada arsitektur romanesk dan arsitektur gotik yang juga mencoak vault
Gambar desain vault dan tralis sebagai upaya penahan beban berupa sistem vaulting dan sistem bracing
Lihat pula bagaimana perbedaan penerapan sistem triforium dan sistem flying buttress pada St. Albans Cathedral, Inggris yang masih menggunakan triforium dan Notre Dame, Prancis yang sudah menggunakan flying buttress pada contoh gambar bangunan di atas.
Gambar denah (dari kiri ke kanan) Amiens Cathedral, Prancis dan Wells Cathedral, Inggris
Pada saat itu, profesi arsitek meredup , seperti halnya yang terjadi di arsitektur romanesk. Arsitektur gotik memperlihatkan betapa merdeka, harmoni, dan sosialisnya sebuah nilai budaya, berkebalikan dengan arsitektur romanesk (klasik). Kedua arsitektur ini kedepannya akan memberikan bias pada perkembangan dan pertarungan gaya dalam arsitektur modern. Battle of style.
Filsafat arsitektur Gotik adalah vertikalisme, transparan dan diafan.
Faris vertikal mengungkapkan ciri zaman yang mengarah total pada Yang
Maha Tinggi. Dinding-dinding kaca berwarna memperlihatkan cita-cita
lepas dari kewadaqan materi kehidupan yang fana. Diafan artinya cahaya
yang menembus, selaku lambang rahmat Tuhan yang menembus kefanaan hidup
manusia untuk meneranginya dengan Nur-Illahi. Interior gereja besar di
Koeln ini lebih memperjelas keyakinan masyarakat abad-abad pertengahan
dari eksteriornya. Kontruksi-kontruksi ringan dan transparan ini sangat
dekat dengan selera modern yang kita suka keterbukaan luas. Tetapi hasil
gemilang para konstruktornya seperti ini adalah warisan pengalamn
praktek berabad-abad. Pada bad-abad awal gaya Gotik sering seluruh
gedung ambruk karena kurang perhitungan sratikanya.
ARTIKEL PEMBODOHAN, TAK PANTAS UNTUK DIDENGAR
BalasHapusTerlalu mengada ngada hanya untuk memuji desain neo gotic hingga harus menjelek jelekkan desain Art Deco dengan menampilkan komentar pahit dari orang orang kritikus dimasanya terhadap desain Art Deco. BETUL BETUL ARTIKEL PEMBODOHAN
hahahahahaha
BalasHapus